Tuesday, May 16, 2017

KAMPUNG HALAMAN



SRAGENTINA
Aku menyukai sragen seperti aku menyukai nonton film miyabi.Aku merindukan sragen seperti halnya aku merindukan mantan.[ups keceplosan]
Di kota kecil itu, aku telah menghabiskan separo lebih umurku. Di tempat itu, jutaan perempuan–ehhh, maksudku, jutaan pertemanan, percakapan, dan arak telah mewarnai hidupku.
di desa itu,Aku juga suka melihat orang orang main qiu qiu sebagaimana aku suka melihat ariel dan cut tari main film biru.
Ah, sragen. Kota kecil yang menyebalkan,sebenarnya. bau arak dimana mana,judi merajalela. Denyut hidup kaum pedesaan. Semuanya menyatu dalam darah dan jiwaku. Kautahu, betapapun menyebalkannya sesuatu,jika itu adalah bagian dari dirimu, mau tak mau kau akan menerimanya sebagai kewajaran dan perlahanlahan kau belajar mencintainya. Misalnya perutmu yang buncit atau hidungmu yang pesek. Maka aku mencintai sragen sebagaimana aku mencintai perutku yang sedikit buncit ini.
eh ngomong ngomong tentang perut buncit
andai keberhasilan di lihat dari lemak yang menempel dalam tubuh mungkin saat ini saya bisa di bilang berhasil.
ya berhasil menimbun lemak di perut [hahahaha]



.




Di sini 

saya selalu kembali

Di pinggang Merapi

Menyepuh pedang dan puisi.


Di sini 

saya selalu tetirah

Bertukar kisah

Menata ulang segalayang tercabik dan berantakan

di segenap medan.


Di sini

Bergelas-gelas kopiSaya sesap

Dari lengser senjaSampai batal dini hari.


Di sini

Segala yang bercakap

Hadir setelah batas sunyi


[ putut ea]







Thursday, May 11, 2017

Di balik status
  
         Beberapa hari ini isu di rumah adalah soal kegendutan,Berawal dari obrolan sebelum tidur antara dua manusia  yang  merasa lemak di tubuh semakin melimpah.

Kadang kita heran kenapa bisa gendut,padahal kalau di telisik ke belakang,kita gak makmur makmur amat,bahkan bisa di katakan beberapa tahun terakhir kondisi keuangan rumah tangga kita bisa di bilang pas pas an.
[maksudnya pas mau makan pagi nasi uduk ada,pas mau makan siang nasi padang ada,pas sore giliran mau makan bakso ada dan pas malamnya ketika begadang mau masak indomie dgn telor dobel ada]

         Bahkan Untuk urusan membakar lemak,saya dan istri gak malas malas amat, hampir tiap pagi kita olah raga ,kadang  jalan ,kadang lari.  

lari dari kenyataan
Tapi yang jadi misteri,kenapa,berat badan kita berdua naik pesat berbarengan dengan naiknya biaya listrik  itu.
     Setelah melalui  penelusuran yang seksama dengan tempo yang sesingkat singkatnya akhirnya kita temukan sebab musabab,kenapa berat badan kita membengkak di tengah keadaan ekomoni hidup yang pas pas an ini.
        Ya sebab itu adalah ngemil.kita berdua adalah dua orang manusia yang sama sama suka ngemil.
      Dalam bulan ini banyak waktu yang  kita habiskan berdua untuk nonton film korea,tentu saja sambil ngemil.
    lha ndalilah  waktu nonton film itu ketika anak anak udah pada tidur,sekitar jam 23.00 sampai jam 03 00.
Nikmat tuhan mana lagi yang kita dustakan,jam.satu malam  berdua nonton film the legend of the blue sea atau goblin sambil ngemil.lhak yo serasa dunia milik berdua kan.

Tak hayal dalam beberapa bulan ini berat badan naik .

Trus kalau udah ketahuan sebab berat badan kita naik,kita ngapain ma?""" ,tanya saya kepada istri waktu itu.
"""ya paling tidak kita tahu gimana caranya,ketika suatu saat kita pingin kurus ,yaitu gak usah ngemil ketika nonton film ,
emang bisa?"" saya menimpali.
"""kayaknya enggak bisa "" kata istri.

                     ...owalah....
Sambil  mbatin hanya bisa bilang.
Pingin kurus tapi suka ngemil itu sama saja pingin dapet arisan tapi gak ikut